Diafragma-Rasa-Logo-2

tedhak siten.

/ Monday 25 September 2017 /
seperti melanjutkan postingan sebelumnya tentang ketertarikan saya pada bidang membaca dan tulis menulis, saya jadi ingin bercerita mengenai sebuah tradisi yang telah turun temurun dilakukan oleh keluarga besar saya di tanah Jawa. ayah saya adalah seorang keturunan Kraton Mangkunegaran Surakarta, yang bisa dikatakan bahwa darah biru mengalir kental dalam tubuhnya. oleh karena itu, eyang saya pun masih sangat menjunjung tinggi nilai-nilai tradisi dan budaya masyarakat Jawa.
bagi saya, ini tradisi yang sungguh penting dilakukan pada bayi dibandingkan dengan "baby shower" yang diselenggarakan pada zaman sekarang. setelah saya melakukan perbincangan bersama mama melalui video call, beliau jadi bercerita mengenai tedhak siten saya waktu itu.
tedhak siten adalah sebuah tradisi untuk kaum Jawa, pada bayi yang berusia 245 hari (sekitar usia 7 bulan) dimana masyarakat Jawa menganggap bahwa sudah saatnya bayi menginjakkan langkah kaki pertamanya di tanah atau biasanya disebut "ritual turun tanah". dengan tujuh tahap prosesi sakral yang dilakukan oleh si anak, tedhak siten sendiri ternyata memiliki makna filosofis yang begitu kuat dan masih dipercaya hingga saat ini. ada beberapa tahapan yang harus dilalui dalam upacara adat yang sakral ini, dan yang ingin saya ceritakan adalah tahap dimana saya berada di dalam "kurungan".


sebuah tahap yang disebut "kurungan" ini adalah tahap dimana saya masuk ke dalam sebuah kurungan ayam (iya, betul-betul kurungan ayam) yang di dalamnya terdapat berbagai jenis barang seperti buku, alat tulis, uang, makanan, perangkat menggambar, perhiasan, peralatan masak, dan lain sebagainya, yang dipercayai oleh orang Jawa hal tersebut merupakan ketertarikan atau minat sang anak pada pekerjaan yang akan dilakukannya saat dewasa kelak. 
didorong oleh rasa penasaran, akhirnya saya minta mama untuk bercerita bagaimana prosesi tedhak siten yang saya lakukan saat saya berada di dalam kurungan. tebak apa yang saya ambil?
ketika mama memasukkan saya ke dalam kurungan, beliau berkata bahwa saya langsung menggenggam erat sebuah buku dan sekotak perhiasan tanpa sedikit pun menunjukkan minat pada benda-benda lainnya yang ada disana. mama juga berkata bahwa saya sulit sekali melepas genggaman saya pada buku tersebut, sehingga sulit pula untuk meneruskan ke tahapan selanjutnya. 

"setiap bukunya mau diambil dari kamu, kamu nangis menjerit-jerit.
pas bukunya dikembalikan, baru kamu diam. bukunya kayak pawang," tutur mama.

saya cuma bisa tertawa sambil bertanya dengan nada tidak percaya.
"oh ya? ah, mama bercanda!"

"kalau kamu nggak percaya, mama kirim fotonya!"

benda kedua yang sulit sekali dilepaskan oleh saya adalah sekotak perhiasan. tidak ada hubungannya dengan membaca dan tulis menulis, tapi sampai sekarang saya punya minat tersendiri pada aksesori. saya menyukai gelang, kalung, cincin dan berbagai jenis aksesori lainnya sedari kecil sampai sekarang. mama bilang pada saya bahwa eyang putri saya sampai harus turun tangan sendiri menghadapi saya dan sekotak perhiasan di genggaman tangan kecil saya. sementara ayah saya sibuk dengan kamera mengabadikan momen tersebut.

 

"baru kali itu eyang sampai turun tangan supaya prosesnya bisa lanjut," kata mama.

percaya tidak percaya, ternyata saya memiliki ketertarikan pada dunia sastra dan aksesori sejak saya belum mengerti apa-apa. saya pikir ritual ya hanya sebuah ritual, dijalankan karena sudah turun temurun menjadi adat dan kebiasaan. mungkin, itulah sebabnya ayah saya pun turut mendukung minat saya dalam bidang ini, dan mama tidak pernah melarang saya membeli sebanyak apapun aksesori. saya pun bertekad untuk melanjutkan adat yang sangat bermanfaat ini ketika saya sudah punya anak nanti. ceritanya tidak mengada-ada dan saya pun jadi percaya karena melihat fotonya. soalnya saya betul-betul lupa dan waktu itu belum ingat apa-apa.
terima kasih atas cerita dan dukungannya, ma!
dan kepada papa, terima kasih telah menghadirkan tradisi ini dalam hidup saya.

0 comments:

Post a Comment

K E Y W O R D S

A R C H I V E

 
Copyright © 2010 ムーン, All rights reserved
Design by NKYuliandani. Powered by Blogger