mesin penggerak diesel,
bahan bakar solar,
jumlah penumpang sepuluh orang
dengan seorang pengemudi,"
mesin waktu dalam kamusku begitu. tidak meluncur secepat peluru, tapi membunuh cukup banyak waktu. menelusuri jembatan sepanjang seratus tiga puluh dua kilometer yang membelah pegunungan dengan kebun teh sebagai pemandangan luar. di dalam sini aku duduk. terikat sebuah safety belt di bangku nomor tujuh. mendengarkan lagu dari playlist dengan earphones di telinga sambil memandang ke arah jendela, bersiap menghadapi realita.
kenapa kusebut mesin waktu?
singkat saja, beda kota beda cerita.
0 comments:
Post a Comment