Lorong Kesepian.

Pukul dua belas siang.

Lorong ini adalah tempat para manusia yang kesepian di waktu luang, hingga mereka hisap rokok berbatang-batang. Tak saling bertegur sapa, apalagi bicara, semua hanya sibuk dengan telepon genggam; sang pembunuh kesepian. Mereka bukan orang-orang yang terbuang. Hanya manusia yang ingin menghibur dirinya, kala terhempas realita kehidupan.

Lama tak kujumpai pemandangan yang dingin di waktu yang begitu terik, dan malah kutemui di sebuah pelataran kompleks gedung elit. Menjalani hari ke hari dengan sulit dan berbelit-belit, semata-mata hanya karena duit!

Bahkan tak ada kata "sederhana",

di pusat Kota Jakarta.

Padahal mereka hanya berusaha menjadi manusia seutuhnya,

menjelma raga dengan jiwa yang nyata.