Aku mencintai Bulan.
Mengagumi keindahannya kala malam,
menikmati saat Bulan menemaniku sendirian.
Namun, pergi ke Bulan
itu bukan rencanaku.
Itu murni idemu.
Kau bilang akan mengajakku terbang,
mengitari ruang angkasa yang tak terhingga,
berkomunikasi dalam diamnya seribu bahasa,
tertawa dalam heningnya ruang hampa udara,
lalu mendarat di Bulan untuk berdansa.
Dasar gila!
Sepertinya kau bukan manusia, ya?
Tak pernah terbersit didalam kepalaku,
bahwa terbang ke Bulan bersamamu
bukanlah sebuah ide yang seburuk itu.
Tidak, itu tidak buruk sama sekali,
bahkan aku kecanduan lagi dan lagi!
Katamu, hidup adalah sebuah pertaruhan,
sebuah ladang judi tingkat tinggi yang penuh ketidakpastian.
Namun, dimana serunya hidup jika tidak bertaruh?
Apa asyiknya menjalani hidup yang sudah kita ketahui ujungnya?
Maka perjudian terbesarku dimulai,
ketika aku berkata, "ya, mari kita terbang ke Bulan bersama!"
Ditulis pada sebuah malam yang panjang
penuh pertimbangan tentang ide "Pergi Ke Bulan".
0 comments:
Post a Comment