Diafragma-Rasa-Logo-2

Sekuntum.

/ Friday 26 February 2021 /
Ia adalah sekuntum yang tak lagi ranum.
Hujan membuat kelopaknya basah,
angin meniup tangkainya hampir patah,
badai menggugurkan durinya yang gagah,
panas membakar sang akar yang mulai lemah.

Ia adalah sekuntum yang tak lagi ranum.
Dulu, Ia bak permaisuri dalam istana,
rupanya cantik jelita tak ternyana,
semesta berebut mengagumi indahnya,
harumnya semerbak meluas ke seluruh jagat raya.

Ia adalah sekuntum yang tak lagi ranum.
Seribu pujangga telah bernyanyi untuknya,
jutaan penyair melantunkan bait-bait romansa.

Hingga datanglah seorang manusia yang fana,
dengan segala kata-kata sederhana di dunia,
mengungkap hal yang dirasa akan sia-sia,
namun berhasil membuat sekuntum jatuh cinta.

Sejak saat itu,
Ia adalah sekuntum yang tak lagi ranum,
dan menjadi kembang yang tak lagi berkembang.


Ditulis dari balkon kamar,
sembari memandangi pot bunga di depan mata.


0 comments:

Post a Comment

K E Y W O R D S

A R C H I V E

 
Copyright © 2010 ムーン, All rights reserved
Design by NKYuliandani. Powered by Blogger